Perusahaan Shinwa bergerak di bidang elektronik, minyak, mobil, distributor, dan telekomunikasi. Selain itu Shinwa juga mempunyai sekolah terbaik di Korsel. Sehingga ada pepatah yang lazim disebut, jika ada panggilan dari sekolah Shinwa itu artinya kau akan pernah sekolah di sana dan sekolah Shinwa dibuat untuk 1 %, dihadiri 1 % dan hanya cocok 1 % untuk masyarakat Korea. Sekolah itu mempunyai reputasi terbaik, dan jika seseorang telah berhasil masuk TK di sana, maka jalan mereka akan mulus melenggang sampai perguruan tinggi.
Adegan beralih pada suasana di Sekolah Shinwa, di mana seorang murid yang bernama Lee Min Ha “dikerjain” habis-habisan oleh murid-murid lain, karena mendapat kartu merah dari F4. Lee Min Ha dipukul sampai berdarah-darah. Adegan lain adalah saat Geum Jan Di (Koo Hye Sun) bersepeda memasuki Sekolah Shinwa untuk mengantarkan pakaian yang telah dilaundry oleh perusahaan keluarganya.
Jan Di terheran-heran melihat tempat makan sekolah elit tersebut. Ada prasmanan dengan menu lengkap laiknya pelayanan hotel internasional berbintang 5. Sementara itu Lee Min Ha yang frustasi ingin bunuh diri dengan melompat dari atap gedung sekolah. Beruntunglah ia diselamatkan oleh Jan Di yang mengatakan bahwa neraka yang sebenarnya adalah di luar lingkungan sekolah.
Karena keberaniannya menyelamatkan Min Ha, Jan Di memperoleh beasiswa dari CEO Shinwa Group: Kang Hee Soo yang tak lain adalah ibu Goo Jun Pyo (Lee Min Ho) pimpinan F4. Jan Di juga digelari oleh berbagai media massa sebagai “Pembela rakyat Wonder Girl” dan “Murid Umum Pemberani”.
Awalnya, ketika utusan Shinwa Goup datang ke rumahnya, Jan Di menolak dengan keras bersekolah di Shinwa. Sebab dia tidak suka dengan kelompok penindas seperti F4. Baginya mereka bukanlah Flowers Four , tetapi Flies Four (”empat lalat”). Namun keluarganya berhasil memaksanya dengan iming-iming di sekolah elit itu ada kolam renang, di mana Jan Di sangat menyukai olahraga renang. Ia sering berprestasi dalam bidang tersebut.
Singkat cerita, keesokan harinya Jan Di diantar sekolah oleh ayahnya memakai mobil jasa laundry, mobil yang paling jelek di sekolah Shinwa. Celakanya alarm mobil yang berbunyi “Jan Di Dry Cleaning” berbunyi lama membuat siswa yang ada menahan ketawa geli. Kekontrasan terjadi saat Goo Jun Pyo turun dari helikopter dan mendarat di helipad sekolah Shinwa.
Selanjutnya, Jan Di diceritakan sibuk mencari lokasi sekolahnya, terutama kolam renang dengan peta di tangannya. Saat mencari itu di sekolah Shinwa yang teramat luas, dia mendengarkan alunan biola yang tengah dimainkan Yoon Ji Ho (Kim Hyun Joong). Jan Di pun terpesona dan tergagap saat menanyakan di mana letak kolam renang.
Jangan heran jika di sekolah elite Shinwa banyak murid wanita yang histeris begitu melihat kehadiran F4. Semuanya berkumpul menyambut kelompok yang berisi pria-pria tampan tersebut. Jan Di juga terkejut melihat cowok yang ditemuinya saat bermain biola itu ternyata adalah salah seorang anggota kelompok F4. Jun Pyo pun memamerkan kuasanya dengan menumpahkan saus botol kepada salah satu siswa cowok dan tak seorang pun yang berani membela. Jan Di protes dengan kejadian tersebut, namun terdengar oleh 3 orang murid cewek yang merasa paling berkuasa di situ. Mereka adalah Ginger, Sunny, dan Miranda. Mereka protes kalau Jan Di jangan coba-coba memberikan penilaian negatif terhadap idola mereka F4.
Karena penasaran dengan polah F4, di rumahnya Jan Di dengan adiknya yang netter mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang F4. Pencarian pertama menemukan nama Song Woo Bin (Kim Jon) yang merupakan pewaris konstruksi Il Shin yang membuat chip biru untuk komputer. Selain itu konon setengah Pulau Jeju juga menjadi miliknya. Keluarganya juga merupakan konglomerat besar yang mempunyai banyak klub malam dan ikut mengontrol harga properti.
Pencarian berikutnya menemukan anggota F4 yang lain, yaitu So Yi Jung (Kim Bum) berprofesi sebagai artis termuda yang melakukan debut di Brennale dan merupakan ahli keramik. Ia dinobatkan sebagai artis muda terbaik oleh Unesco. Museum seni terbesar di Korea adalah milik kakeknya. Setidaknya, menurut Jan Di, ia satu-satunya anggota F4 yang bekerja.
Ada juga nama Yoon Ji Ho (Kim Hyun Joong) yang merupakan cucu Presiden Yoon Suk Young yang meninggal dalam kecelakaan mobil, namun ada cucunya berumur 5 tahun yang selamat. Dia adalah Yoon Ji Ho yang mempunyai Yayasan Pusat Seni Su Am, tim sepak bola Eropa, dan Liga Mayor.
Pencarian terakhir adalah menemukan data tentang Goo Jun Pyo (Lee Min Ho) pimpinan F4. Ibaratnya, anak umur 3 tahun saja jika ditanya tentang Shinwa grup pasti akan menerangkannya dengan lancar. Siapa yang tak kenal dengan pewaris Shinwa Grup?
Keesokan harinya Jan Di menumpahkan seluruh kekesalannya di sebuah balkon sekolahnya. Ia berteriak dengan menghujat keberadaan F4. “Flower” diledeknya sebagai “Fly” (lalat). Selagi dia berteriak, Jan Di tersadar ternyata ada kaki yang tersembul di pojok balkon. Dan ternyata kaki itu adalah milik Yoon Ji Ho. Yoon Ji Ho yang memang penyendiri hanya berkomentar, balkon itu tidak bisa menjadi tempat favoritnya lagi, karena suara berisik Jan Di.
Suasana beralih kepada ruang makan di sekolah Shinwa. Jan Di diejek oleh tiga perempuan (kelompok Ginger) bahwa makan yang dibawa Jan Di dari rumah itu “bau” dan tidak berkelas. Pasalnya, Jan Di tidak mampu membayar 50.000 Won untuk menikmati makanan sekolahan. Tapi ada seorang murid cewek yang bersedia makan makanan Jan Di, dia murid pindahan dari Jerman yang bernama Oh Min Ji.
Di rumah, sang ibu memberi masker muka Jan Di dan ayahnya menyetrika baju seragamnya. Semua servis itu diberikan orang tuanya, supaya Jan Di disukai banyak orang, bahkan ayahnya berkomentar “Selama 10 tahun menerima jasa laundry, baru kali ini ia menyetrika dan mencuci pakaian terbaik”.
Cerita bergulir pada kisah keesokan harinya di sekolah. Jan Di yang kesal dengan perlakuan arogan Goo Jun Pyo kepada Oh Min Ji. Padahal Min Ji tidak sengaja menumpahkan es krim ke sepatu Jun Pyo. Jun Pyo suruh menjilat es krim tersebut untuk membersihkan sepatunya. Jan Di marah dan Jun Pyo suruh menggantikan tugas Min Ji. Alih-alih menjilat atau membersihkan, yang ada Jan Di dengan sengaja menumpahkan es krim ke muka Jun Pyo. Jun Pyo “shock”, karena seumur-umur belum ada orang yang berani berbuat begitu. Lebih keterlaluan lagi, Jan Di menyerakkan uang hasil jerih payahnya ke muka Jun Pyo seraya berkata, “Ini hasil keringatku 2500 Won sebagai ganti sepatumu, dasar anak yang hanya menggantungkan hidupnya kepada orang tua.” Ia pun menempelkan “receipt” jasa laundry ke kening Jun Pyo.
Sakit hati dengan perlakuan Jan Di, Jun Pyo memberikan kartu merah yang disimpan di loker Jan Di. Bisa ditebak bagaimana perlakuan murid-murid Shinwa kepadanya. Meja dan bukunya dicoret-coret, Jan Di juga dilempari telur, disiram dengan tepung. Jan Di marah dan berlari ke balkon rahasianya. Tak lama kemudian Yoon Ji Ho datang memberikan sapu tangannya untuk dipakai Jan Di.
Hukuman belum berakhir bagi Jan Di. Keesokan harinya saat Jan Di ingin berenang di sekolahnya, ia menemukan banya sampah dan botol-botol minuman yang sengaja dilempar ke kolam renang. Tak putus asa ia memungut semua sampah itu seorang diri, karena selama ini Cuma dia satu-satunya yang menikmati fasilitas tersebut. Kerjanya tak sia-sia, kolam bersih dan ia bisa berenang lagi. Tapi hukuman lain segera datang, bahkan lebih kejam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar